Minggu, 21 Agustus 2011

Daerah Wisata Gunung Batur

1 Juni 2011

Gunung Batur merupakan sebuah gunung berapi aktif di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia. Terletak di barat laut Gunung Agung, gunung ini memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 km dan merupakan salah satu yang terbesar dan terindah di dunia (van Bemmelen, 1949). Pematang kaldera tingginya berkisar antara 1267 m - 2152 m (puncak G. Abang). Di dalam kaldera I terbentuk kaldera II yang berbentuk melingkar dengan garis tengah lebih kurang 7 km. Dasar kaldera II terletak antara 120 - 300 m lebih rendah dari Undak Kintamani (dasar Kaldera I). Di dalam kaldera tersebut terdapat danau yang berbentuk bulan sabit yang menempati bagian tenggara yang panjangnya sekitar 7,5 km, lebar maksimum 2,5 km, kelilingnya sekitar 22 km dan luasnya sekitar 16 km2 yang yang dinamakan Danau Batur. Kaldera Gunung Batur diperkirakan terbentuk akibat dua letusan besar, 29.300 dan 20.150 tahun yang lalu.

dari data diatas, saya dan beberapa rekan saya tertarik untuk mendaki Gunung Batur tersebut sekaligus memperingati hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Juni. Kami berangkat tanggal 30 Mei pukul 12 malam, ini pendakian pertama saya serta rekan-rekan. perjalanan dari Denpasar menuju Gunung Batur kami tempuh dengan waktu 2 jam. kami sengaja berangkat pada tengah malam dikarenakan tujuan kami kesana adalah untuk melihat sunrise yang indah pada pagi hari.
perjalanan pun kami tempuh dengan melewati hutan yang rindang dan tak sedikit disekitar kami terdapat longsoran - longsoran kecil dikaki gunung ini. udara di daerah gunu ini juga sangat sejuk dan selalu terdengan suara - suara burung yang berkicau. perjalanan pendakian pun sangat melelahkan jalan yang semakin lama semakin menanjak membuat saya harus beberapa kali beristirahat. akhirnya puncak gunung batur pun terlihat, namun hal tersebut bagaikan fatamorgana, karena puncak gunung yang terlihat tampak sangat dekat, namun ternyata puncak tersebut masih sangat jauh. jalan menuku puncakpun sangat sulit dilalui, bebatuan besar, kerikil dan pasir akibat letusan yang pernah terjadi menjadi tantangan yang sangat menantang adrenaline.
pukul 05.30 kami sampai dipuncak setelah 2,5 jam pendakian, sunrise pun belum muncul. tepat pukul 06.00 bayi matahari tersebut mulai muncul perlaha... dan sungguh pemandangan yang sangat indah terjadi pada hari itu. moment tersebut langsung saya pergunakan untuk mendokumentasikan pemandangan indah tersebut.
inilah salah satu keindahan sebuah pariwisata Bali yang selalu meninggalkan sebuah kebanggaan. karena daerah wisata ini kita harus tuju dengan perjuangan yang keras


Tidak ada komentar:

Posting Komentar