Minggu, 21 Agustus 2011

Pariwisata Danau Batur

Propinsi Bali memiliki danau terluas yang merupakan danau kaldera dari Gunung Batur yang masih aktif yaitu Danau Batur. Kawasan Danau Batur merupakan kawasan yang sejak lama telah dimanfaatkan sebagai tempat pertanian sayuran maupun wisata karena terletak pada ketinggian diatas 1000 m diatas permukaan laut (dpl). Seperti kawasan wisata dan sumberdaya perairan yang lain pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan perairan danau untuk kegiatan perikanan akan mempengaruhi kelangsungan dan kelestarian perairan danau. Penelitian dilakukan dengan metoda survey lapangan (data primer) dan pengumpulan data sekunder.guna mengetahui kondisi limnologisnya, Hasil penelitian dari beberapa parameter menunjukkan kondisi perairan Danau Batur masuk dalam kategori eutrofik ringan hingga sedang. Kondisi Danau Batur yang merupakan sistem perairan tertutup dan tidak ada outlet sangat berpengaruh terhadap kualitas perairannya, tekanan akan semakin meningkat dengan adanya peningkatan aktivitas perikanan masyarakat dengan sistem karamba jaring apung (KJA). Maka diperlukan pengelolaan yang terpadu dengan melibatkan seluruh stakeholder agar fungsi danau tetap terjaga dan danau tetap lestari.

Sejarah Terjadinya Gunung Batur

Wirabuana benar-benar bernasib malang. Terlahir dengan sosok tak lazim yaitu sebagian tubuh dan wajahnya ditumbuhi sisik menyerupai iguana, ia diasingkan oleh sang ayah Wirasena ke kaki gunung Batur.

Di tempat pengasingannya, Wirabuana hanya ditemani oleh inang pengasuh yang memiliki seorang putri bernama Sekar Asih. Seumur dengan Wirabuana, diam-diam Sekar Asih menaruh hati pada sang majikan.

Namun belakangan, Wirabuana malah jatuh cinta pada Ratna Mantili. Gadis cantik itu adalah putri seorang adipati yang terusir dengan cara yang licik oleh saingannya Demang Lindungan. Demi membuktikan cintanya, Wirabuana berani berbuat apa saja.

Salah satunya adalah dengan menantang Demang Klindungan bertarung. Pertempuran berlangsung sengit, dan berakhir sama kuat dengan kondisi keduanya yang sama-sama terluka parah. Meski begitu, tidak ada satupun yang mau mengaku kalah.

Dengan segenap kekuatannya, Wirabuana menancapkan tombak miliknya. Setelah dicabut, mendadak air dari perut bumi mulai menyembur keluar dengan deras dan dengan seketika menenggelamkan seluruh wilayah di kaki gunung Batur.

Berkat danau itu, Wirabuana akhirnya bisa menjadi manusia normal tanpa sisik sekaligus menemukan cinta sejatinya yang dicari selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar